Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 00:38:35【Resep】865 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(25753)
Sebelumnya: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Selanjutnya: Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
Artikel Terkait
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
- Pesawat Smart Air tergelincir di Papua Pegunungan
- Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Posko pengungsian korban kebakaran di Matraman diperpanjang
- BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan
- ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
- KSP bantu pengembangan UKS SMA Negeri 1 Tanjungpandan
- PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata
Resep Populer
Rekomendasi

BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang

BGN: Sudah ada 17 SPPG mendaftar di Pasaman Barat

Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta

Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler

Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025